Oleh: Titut Ariyanto, M. Pd.
(Guru Fisika di SMAN 1 Boyolali - Jawa Tengah)
(Guru Fisika di SMAN 1 Boyolali - Jawa Tengah)
Profesi guru bukanlah pekerjaan yang mudah, menjadi seorang guru harus peka terhadap perkembangan zaman. Sekarang ini handphone sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, Selain sebagai media komunikasi juga sebagai media bersosial maupun media transaksi bisnis. Sudah seharusnya pula handphone juga perlu dioptimalkan sebagai media belajar yang sesuai dengan zamannya yaitu era digital. Namun handphone bisa ibaratkan sebuah pisau, ketika seseorang tahu bagaimana cara menggunakan pisau maka pisau tidak akan membahayakan, tetapi sebaliknya ketika seseorang tidak tahu cara menggunakannya maka pisau tersebut akan membahayakan. Begitu juga dengan hand phone, ketika siswa paham bagaimana cara yang tepat dalam menggunakan hand phone untuk belajar, maka dia akan banyak menerima manfaat, tetapi sebaliknya ketika siswa tidak memahami cara yang tepat dalam menggunakan handphone maka mudharatlah yang akan didapatkan. Disinilah peran guru diperlukan dalam membimbing siswa untuk memanfaatkan perangkat tersebut secara berkarakter.
Sekarang ini hampir 99% siswa memiliki perangkat handphone, maka dalam mencapai tujuan pembelajaran guru bisa mengajak peserta didik untuk memanfaatkan hand phone sebagai media pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengurangi pengaruh negatif penggunaan handphone dan membentuk karakter siswa yang secara efektif dalam memaanfaatkan alat untuk meraih tujuan dengan hasil yang optimal.
Tips dalam memanfaatkan handphone agar siswa berkarakter
1. Memanfaatkan hand phone secara optimal sebagai media pembelajaran
Langkah pertama yang bisa dilakukan oleh guru adalah memberikan sosialisasi terlebih dahulu kepada peserta didik dengan menjelaskan tujuan, manfaat, dan resikonya. Selain itu, guru juga menggunakan media perangkat handphone untuk membuat materi dengan menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran seperti google form, quiziz, schoology, youtobe, bahkan video – video pembelajaran yang bisa diupload dan dikirim ke peserta didik yang bisa diakses handphone peserta didik. Seiring berjalannya waktu, pembelajaran menggunakan handphone pasti memberikan banyak manfaat.
Pembelajaran menggunakan handphone yang didukung oleh aplikasi pembelajaran seperti Schoology dapat membantu pencapaian tujuan pembelajaran. Selain itu, juga membentuk karakter peserta didik menjadi lebih baik, dikarenakan ketika malam hari atau waktu – waktu luang di rumah yang biasanya digunakan untuk bermain game ataupun segala kegiatan dengan handphone yang kurang bermanfaat, dialihkan dengan mengakses materi pembelajaran melalui hanphone, dan mengerjakan test evaluasi pembelajaran, mengerjakan remidi / pengayaan sesuai waktu yang telah guru setting. Pastinya, ketika orang tua / wali melihat pemanfaatan handphone untuk pembelajar pasti merasa tidak keberatan, justru lebih tenang karena melihat anaknya belajar.
Munculnya pandemi Covid – 19 yang melanda dua tahun juga mempengaruhi atau mengubah gaya belajar disekolah dengan adanya PJJ. Dari kejadian tersebut juga memudahkan untuk dipahami bahwa handphone memang sangat dibutuhkan dalam pembelajaran secara online / daring. Saat ini perangkat handphone merupakan salah satu sarana primer dalam pembelajaran, baik dari jenjang TK sampai jenjang Perguruan Tinggi.
2. Guru berusaha menjadi teladan
Dalam budaya Jawa ada istilah 'guru iku digugu lan ditiru' . Falsasah guru ini sangat luar biasa dimana bisa diartikan guru 'digugu' berarti sebagai guru harus dipatuhi dan dipercaya, sedangkan 'ditiru' berarti menjadi panutan atau teladan sehingga patut untuk di contoh. Oleh karena itu sebagai guru haruslah berhati – hati dalam berkata maupun bertindak termasuk dalam penggunaan perangkat handphone.
Seperti halnya peribahasa 'guru kencing berdiri, murid kencing berlari' yang memiliki makna yang sama bagwa murid akan mencontoh gurunya, bahkan dengan kreatifitasnya masing – masing murid bisa mengembangkan tindakan tersebut. Resikonya adalah ketika guru bertindak buruk, maka murid bisa bertindak lebih buruk lagi. Untuk itu, agar guru bisa menjadi teladan ada baiknya melakukan hal-hal berikut:
- Berusaha mengenal peserta dengan tujuan dapat mengetahui karakter peserta didik, dengan mengenal karakter mereka maka menjadikan kelas nyaman ketika guru dan peserta didik berinteraksi dalam pembelajaran. Dengan kenyamanan inilah maka peserta didik senang dengan pelajaran serta perhatian mereka juga bisa maksimal.
- Membangun rasa saling percaya. Guru membuat komitmen dengan peserta didik yang berlandaskan kesepakatan bersama, agar tujuan pembelajaran yang diharapkan mudah dicapai. Dalam berkomitmen ada beberapa aturan yang harus dipatuhi sehingga bila berjalan baik maka ada reward dan sebaliknya bila disalah gunakan maka akan ada punishment.
- Tidak membeda – bedakan peserta didik, diharapkan guru selalu berusaha adil terhadap mereka dengan bersikap obyektif dan tidak membeda – bedakan. Ketika ada perbedaan perlakuan maka akan mempengaruhi pembelajaran,
- Guru menganggap anak didik sebagai teman agar tercipta kenyamanan. Selain memberikan pengajaran ada kalanya Guru dengan kedekatannya dengan peserta didik bisa menjadi tempat curhat, sehingga bisa memberikan memotivasi ketika peserta didik memiliki masalah. Permasalahan yang dihadapi peserta didik merupakan salah satu pemicu tidak berhasilnya capaian pembelajaran, terutama masalah pribadi (keluarga) yang dilatar belakangi kondisi keluarga yang broken home dan sangat berpengaruh dan mengganggu psikis peserta didik.
- Bersikap tegas dan bijaksana, Sikap tegas dan bijaksana guru dalam sangat diperlukan untuk keberhasilan pencapaian pembelajaran. Hal ini dikarenakan guru yang tidak bisa menjaga sikap/kewibaannya dapat menyebabkan peserta didik kurang menghormatinya.
3. Selalu memberi dukungan untuk kesuksesan prestasi peserta didik
Guru pastilah senang melihat potensi positif dari peserta didik yang didukung niat dan semangat. Siswa yang memiliki karakter 'manut' yaitu memiliki niat, semangat, dan rajin mengikuti pembinaan patutlah untuk mendapatkan dukungan yang terbaik bahkan diluar jam kerja. Untuk mendukung hal tersebut guru bisa mengoptimalkan perangkat handphonenya untuk memberikan suport kepada siswa secara kontinyu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar