Edisi: Vol. 3 No. 1 September - Desember 2022
Oleh: Wiwiek Eko Rini, S. Pd.(Guru Matematika SMKN 2 Surakarta - Jawa Tengah)
Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Hadirnya Kurikulum Merdeka menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Dalam Kurikulum Merdeka siswa tidak hanya dibentuk menjadi cerdas, namun juga berkarakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila atau yang disebut sebagai wujud Profil Pelajar Pancasila.
Profil Pelajar Pancasila
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari Kurikulum Merdeka. Proyek ini penting dilaksanakan untuk memberikan kesempatan pada siswa dalam mengalami pengetahuan sebagai proses penguatan karakter. Selain itu, proyek ini memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi pengetahuan melalui lingkungan sekitarnya secara mandiri.
Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Ada 6 (enam) ciri utama Pelajar Pancasila, yaitu:
- Beriman, Menjadi seorang pelajar haruslah bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, dimana sebagai Pelajar Pancasila yang beragama dan berakhlak mulia sesuai dengan nilai-nilai agama dan norma kehidupan. Adapun elemen profil Pelajar Pancasila ini, yaitu (1) akhlak beragama, akhlak pribadi, (2) akhlak kepada manusia, (3) akhlak bernegara, dan (4) akhlak kepada alam.
- Berkebinekaan Global artinya menjadi pelajar yang dapat mempertahankan kebudayaan luhur, lokalitas, dan identitasnya di tengah era globalisasi saat ini. Selain itu, anak-anak Indonesia juga diharapkan memiliki sikap saling menghargai dan memungkinkan adanya budaya baru yang positif tanpa bertentangan budaya luhur bangsa.
- Gotong royong, merupakan salah satu sifat atau karakter bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, anak-anak Indonesia pun harus memiliki karakter gotong royong ini. Dengan karakter ini, pelajar Indonesia bisa bersama-sama dengan sukarela mengerjakan kegiatan untuk mencapai tujuan bersama. Gotong royong membuat suatu pekerjaan jadi lebih mudah, ringan, dan berjalan lancar. Elemen dari gotong royong, yaitu kepedulian, kolaborasi, dan berbagi
- Bernalar Kritis, Untuk menghadapi era globalisasi, setiap anak harus memiliki kemampuan bernalar kritis yang baik. Bernalar kritis artinya kemampuan berpikir secara objektif untuk memproses informasi baik kualitatif atau kuantitatif, menganalisis informasi, mengevaluasi, serta menyimpulkannya. Elemen dari bernalar kritis, yaitu memperoleh informasi dan gagasan, analisis dan evaluasi nalar, refleksi pemikiran dan proses berpikir, serta pengambilan keputusan.
- Mandiri, sebagai seseorang pelajar yang bisa bertanggung jawab atas perilaku serta hasil belajarnya sendiri. Elemen mandiri mencakup sadar terhadap diri serta situasi yang dihadapi serta regulasi diri.
- Kreatif, yaitu memiliki kemampuan kreativitas yang tinggi. Pelajar yang kreatif artinya mampu memodifikasi serta menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, original, serta berdampak baik. Elemen dari kreatif, yaitu mampu menghasilkan gagasan, karya, dan tindakan yang original.
Profil Pelajar Pancasila tersebut menjadi tujuan dari kegiatan pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka. Profil Pelajar Pancasila ini diwujudkan melalui kegiatan project atau yang disebut dengan P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).
Pelaksanaan P5 di SMKN 2 Surakarta
SMKN 2 Surakarta sebagai SMK Pusat Keunggulan yaitu SMK yang unggul dalam pengetahuan, berintegritas, berakhlak mulia, jujur, peduli dan berbudaya lingkungan di Era Global memiliki misi sebagi berikut:
- Membentuk peserta didik unggul dalam pengetahuan dan berintegritas dalam kepribadian serta pengembangan diri yang berakhlak mulia dan jujur.
- Membentuk peserta didik unggul dalam ketrampilan dan teknologi serta studi lanjut.
- Membentuk peserta didik unggul dalam kewirausahaan dan kemandirian.
- Membentuk peserta didik unggul dalam budaya lingkungan dengan konsep ‘reduce, reuse’, dan ‘recycle’.
- Membentuk peserta didik unggul dalam perilaku peduli lingkungan di sekolah, keluarga dan masyarakat.
SMKN 2 Surakarta senantiasa berusaha mewujudkan misi dan tujuan sekolah dengan berbagai inovasi sesuai dengan kemajuan Zaman. Didukung dengan fasilitas yang cukup, guru-guru yang berkompeten dibidangnya, SMKN 2 Surakarta telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran. Untuk mewujudkan tujuan Kurikulum Merdeka Profil Pelajar Pancasila SMKN2 Surakarta telah memberikan pelajaran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Salah satu modul yang telah diberikan pada peserta didik kelas X yaitu tentang kewirausahaan dengan tema membekali siswa menjadi wirausahawan yang tangguh. Pembelajaran ini diberikan selama 10 hari, adapun kegiatan yang dilakukan meliputi:
- Penjelasan tentang pengetahuan dan pemberian inspirasi pada peserta didik tentang kewirausahaan dan tokoh tokoh ispirtif. Pada kegiatan ini peserta didik dibimbing memahami tentang kewirausahaan mencakup kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan atau melaksanakan usaha yaitu pada saat pasar belum terbentuk. Kegiatan kewirausahaan mencakup identifikasi peluang-peluang usaha disistem ekonomi.
- Langkah-langkah pengerjaan proyek meliputi tahapan manajemen proyek yaitu (1) Initiation atau inisiasi pelaksanaan proyek, (2) Planning atau Perencanaan, (3) Execution atau implementasi) (4) Monitoring & Control atau Pengawasan, (5) Closure atau penyelesaian.
- Melakukan survei lingkungan dan wawancara pada narasumber. Peserta didik dibimbing bagaimana melakukan wawancara yang baik dan pertanyaan apa saja yang perlu disiapkan untuk wawancara
- Pembuatan proposal, peserta didik dibimbing untuk membuat proposal yang benar sesuai jenis usaha yang akan dilaksanakan. Kegiatan ini meliputi menyusun proposal yang baik dan benar,
- Pengerjaan proyek kewirausahaan. Disini peserta didik diberikan kebebasan berkreasi dan berekspresi membuat prodak sesuai dengan proposal yang telah dibuat pada tahap sebelumnya
- Kelayakan atau quality control. Pada tahap ini merupakan penentu apakah produk yang dibuat peserta didik sudah layak untuk dipasarkan atau belum, jika belum maka peserta didik harus memperbaiki sesuai yang diharapkan termasuk pengemasan.
- Gelar karya. Pada kegiatan ini peserta didik diberikan tantangan untuk memamerkan dan menjual produk yang telah dibuat baik secara online maupun offline..
- Evaluasi, pada hari terakhir peserta didik diajak mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan dari kegiatan pembelajaran proyek tersbut.
Dalam pelaksanaan pembelajaran diatas, peserta didik juga dibekali materi keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME, perilaku berahklak mulia, dan kesehatan jasmani. Para peserta didik yang muslim dibina untuk membiasakan sholat dhuha, pemberian tauziah, dan olah raga bersama. Dengan kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan membentuk karakter Profil Pelajar Pancasila secara nyata dan menjadi wirausahawan yang mandiri dan mampu bersaing didunia usaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar