Pembelajaran seperti apa yang diinginkan siswa? Akan ada banyak jawaban untuk pertanyaan itu; yang asyik, menyenangkan, mudah diterima, dan tentu saja berkualitas. Tentu saja tidak semudah mengatakannya. Dibutuhkan kerja keras mulai dari perencanaan sampai dengan penilaian. Penerapan kurikulum merdeka berusaha menjawab pertanyaan tentang kualitas yang selama ini terus menjadi PR bagi pemerintah dalam rangka mencerdaskan kehidupan anak bangsa yang kelak akan membawa Indonesia pada kemajuan.
Konsep merdeka belajar adalah belajar yang diatur sendiri oleh peserta didik. Peserta didik yang menentukan tujuan, cara dan penilaian belajarnya. Dari sudut pandang guru, merdeka belajar berarti belajar yang melibatkan peserta didik dalam penentuan tujuan, memberi pilihan cara, dan melakukan refleksi terhadap proses dan hasil belajar. (https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/rpp/modul-ajar-bahasa-inggris-kurikulum-merdeka-kls-10/)
Pembelajaran bahasa Inggris tingkat SMA dalam kurikulum merdeka diarahkan pada pembelajaran yang membuat peserta didik merasa percaya diri berbahasa Inggris karena pada dasarnya belajar bahasa adalah komunikasi dan interaksi langsung. Tentu saja untuk mewujudkan hal tersebut guru perlu melakukan perencanaan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik dapat terlibat secara aktif dalam prosesnya. Lagu atau song dapat menjadi salah satu materi pilihan. Mengapa begitu? Ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa bagian otak kita yang mengolah musik juga aktif ketika kita memproses bahasa. Peserta didik yang sering mendengarkan lagu berbahasa Inggris biasanya memiliki kemampuan pengucapan yang lebih baik dan lebih mudah dipahami penutur lain – bahasa Inggris dipahami dengan lebih natural. (https://www.ef.co.id/blog/language/cara-berbicara-bahasa-inggris-dengan-lebih-baik-dalam-10-langkah-mudah/)
Berikut ini saran yang bisa digunakan guru dalam mempermudah pembelajaran Bahasa Inggris:
1. Bagi konsep dasar materi
Guru dapat menjelaskan konsep dasar materi menjadi dua atau tiga bagian dari urutan yang paling mudah mengingat keragaman kemampuan penerimaan pemahaman peserta didik. Misalnya saja guru dapat memilih teks lagu yang mudah/sedang tren dan menyanyikannya bersama sebagai materi awal untuk menarik minat peserta didik. Jika perlu tayangkan video lagu tersebut saat pembelajaran dan nyanyikan dengan model karaoke.
2. Ukur pemahaman siswa.
Guru dapat menciptakan aktivitas belajar yang memungkinkan guru dan siswa memberikan pertanyaan atau pernyataan untuk mengukur sejauh mana peserta didik memahami materi pembelajaran. Misalnya dengan mulai menanyakan pada peserta didik tentang perasaan mereka saat mendengar dan menyanyikan lagu tersebut.
3. Perhatikan bahasa verbal dan nonverbal
Selama pembelajaran sebaiknya guru mencermati bahasa verbal dan nonverbal peserta didik untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan mereka dalam pembelajaran. Apakah peserta didik telah melafalkan lagunya dengan benar? Bagaimana ekspresi mereka saat mendengar atau menyanyikannya?
4. Seimbangkan kebutuhan
Guru perlu menciptakan aktivitas yang dapat mengakomodasi kebutuhan guru dan peserta didik secara seimbang. Kebutuhan guru adalah tercapai tujuan pembelajarannya, sedangkan kebutuhan peserta didik adalah kenyamanan saat pembelajaran. Inilah yang perlu dipahami bersama dalam kurikulum merdeka ‘guru senang, peserta didik riang’.
5. Hindari pemberian label negatif
Seringkali guru menemukan peserta didik yang sedang dalam kondisi tidak siap belajar ( sedih, malas, atau sakit). Alih-alih memberikan label negatif kepada mereka, lakukan pendekatan secara persuasif untuk membangun kedekatan guru dan peserta didik. Seperti istilah dapatkan hatinya dan kau peroleh segalanya.
6. Feedback apresiasi
Guru selalu mengapresiasi peserta didik yang telah berproses dan terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Apresiasi dari guru akan membuat peserta didik merasa aman dan merasa dihargai dan diperhatikan usahanya dalam pembelajaran.
Memang untuk semua hal yang baru perlu penyesuaian, demikian pula dengan memaknai merdeka mengajar. Merdeka mengajar dapat dimaknai guru bukan menjadi nomor satu di kelas, akan tetapi guru menjadi pendamping bagi siswa untuk memahami tujuan pembelajaran. Aktivitas belajar yang menyenangkan adalah kunci kemerdekaan belajar yang sesungguhnya. Sinergi guru dan peserta didik dalam kemerdekaan belajar sesungguhnya adalah terus melakukan transformasi, melakukan pembaruan untuk mencapai tujuan yang sesungguhnya yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar