Edisi: Vol. 2 No. 3 Mei - Agustus 2022
Permainan bola basket merupakan permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu baik putra maupun putri yang masing-masing regu terdiri dari lima orang pemain. Dimainkan di lapangan berbentuk persegi panjang dengan ukuran tertentu yang bertujuan memasukkan bola kearah keranjang lawan dan menahan lawan agar tidak memasukkan bola. Kemenangan suatu regu ditentukan oleh banyaknya bola yang dimasukkan kedalam keranjang lawan.
Penguasaan teknik dasar dalam suatu cabang olahraga merupakan salah satu unsur yang menentukan menang atau kalahnya suatu regu di dalam suatu pertandingan disamping unsur kondisi fisik, taktik, dan mental. Kesempurnaan teknik dasar tersebut sangat penting, karena akan menentukan gerak keseluruhan. Kesempurnaan teknik dalam permainan bola basket dapat dicapai melalui latihan teknik dasar ke taktik tinggi yang akhirnya harus menuju kepada gerakan-gerakan otomatis.
Dengan penguasaan teknik dasar bermain bola basket, maka setiap pemain akan dapat menyesuaikan diri dengan situasi pertandingan yang berubah-ubah. Kualitas penguasaan teknik dasar bermain basket tidak lepas dari unsur-unsur fisik dan taktik yang akan menentukan tingkat permainan suatu regu bola basket. Makin baik tingkat keterampilan teknik pemain dalam memainkan dan menguasai bola, makin cepat dan cermat kerjasama yang dicapai.
Permainan bola basket pertama-tama yang harus dikuasai adalah macam-macam teknik dasar dalam bermain. Melihat kenyataan ini, maka seorang pelatih bola basket serta membimbing pemain agar dapat memacu perkembangan keterampilan teknik dasar dengan benar sesuai program latihan yang pada akhirnya merupakan gerakan-gerakan yang otomatis, sehingga tujuan dari latihan dapat tercapai. Teknik dasar permainan bola basket merupakan faktor yang fundamental dan harus dikuasai setiap pemain. Penampilan seorang pemain atau tim dikatakan baik jika para pemainnya menguasai teknik dasar dengan baik pula. Imam Sodikun (1999) menjelaskan teknik dasar bola basket terdiri atas: (1) melempar dan menangkap (passing dan catching), (2) menggiring (dribbling), (3) menembak (shooting), (4) pivot atau olah kaki, (5) merayah ( rebound)”. .
Salah satu teknik dasar yang perlu dikuasai oleh setiap pemain adalah melempar dan menangkap bola. Istilah melempar mengandung pengertian mengoper bola dan menangkap berarti menerima bola. Oleh karena itu kegiatan ini dapat berlangsung silih berganti, maka selalu dilakukan secara bersama, yang biasa disebut dengan operan. Apabila seorang pemain memegang bola, maka ia harus bersiap untuk mendribblle dan melempar bola, sedang jika ia dalam posisi tidak memegang bola, maka ia harus bersiap untuk menerima atau menangkap bola. Peran merupakan teknik dasar yang pertama, sebab dengan cara inilah pemain dapat mendekati ring (basket) dan seterusnya melakukan tembakan (shooting) sebagai finishing dari sebuah serangan ke pertahanan lawan. Wissel (2000) menjelaskan “dua alasan pentingnya operan dan penangkapan bola bahwa, pertama mempunyai kesempatan mengolah bola sehingga terbuka kesempatan melakukan tembakan. Kedua menjaga bola tetap berada dipihak sendiri, itu berarti selama permainan dapat dikendalikan.”
Dengan demikian agar regu dapat bermain dengan baik dan mencetak angka sehingga memenangkan pertandingan, maka mereka dituntut untuk dapat melakukan unsur gerak operan (passing) yang benar, oleh karena itu penguasaan teknik operan harus didahulukan dengan cara melatih gerak dasar tersebut secara sistematis, kontinyu, dan terukur. Untuk dapat melakukan operan dengan baik pada berbagai situasi harus menguasai bermacam-macam teknik dasar melempar dan menangkap bola dengan baik pula. Oleh karena itu perlu diketahui bermacam-macam teknik melempar (passing) dengan baik yaitu: operan bola setinggi dada (chest pass), operan dari atas kepala (over head pass), operan pantul ( bounce pass), operan lengkung samping (kaitan).
Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan guru untuk meningkatkan kemampuan melempar dan menangkap bola pada permainan bola basket adalah model tutor sebaya. Tutor sebaya adalah model pembelajaran dimana guru menunjuk beberapa siswa yang memenuhi persyaratan tertentu untuk membantu temannya dalam memahami materi belajar. Tutor adalah siswa yang sebaya yang ditunjuk atau ditugaskan membantu temannya yang mengalami kesulitan belajar karena hubungan antara teman sebaya umumnya lebih dekat dibandingkan hubungan dengan guru-siswa.
Tutor sebaya merupakan salah satu strategi pembelajaran untuk membantu memenuhi kebutuhan peserta didik. Ini merupakan pendekatan kooperatif bukan kompetitif. Rasa saling menghargai dan mengerti dibina di antara peserta didik yang bekerja bersama. Tutor Sebaya dikenal dengan pembelajaran teman sebaya atau antar peserta didik, hal ini bisa terjadi ketika peserta didik yang lebih mampu menyelesaikan pekerjaannya sendiri dan kemudian membantu peserta didik lain yang kurang mampu. Konsep tutoring secara umum diartikan sebagai proses yang melibatkanseseorang untuk memberikan bantuan dan bimbingan belajar kepada orang lain dalam kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain konsep tutoring adalah kegiatan tutorial yang mencakup bimbingan dan bantuan belajar perseorangan atau kelompok. Tutor sebaya pada hakekatnya melibatkan tugas yang memungkinkan siswa saling membantu dan mendukung satu sama lain dalam menyelesaikan tugas. Dalam model pembelajaran ini siswa akan memiliki persepsi yang sama, mempunyai tanggung jawab individual dan kelompok dalam mempelajari materi yang diberikan.
Penerapan model pembelajaran model tutor sebaya untuk meningkatkan passing dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
- Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil antara 4-6 orang.
- Masing-masing tutor yang telah terpilih diberi tugas untuk mempelajari satu teknik melempar (passing).
- Siswa yang menjadi tutor diminta menyiapkan strategi dalam menyampaikan materi kepada temannya.
- Jika telah selesai persiapan mulailah tutor mengajar pada waktu yang disediakan oleh guru.
- Siswa yang menjadi tutor dianjurkan melibatkan teman ketika melatih passing.
- Tutor memberi kesempatan bertanya kepada teman yang diajar dan mengatur waktu seefisen mungkin.
- Ciptakan suasana disiplin kelas seperti layaknya pelajaran.
- Guru mengawasi pelaksanaan dan berilah klarifikasi jika sekiranya diperlukan
Penggunaan model tutor sebaya terbukti signifikan meningkatkan kemampuan passing pada permainan bola basket. Model pembelajaran tutor sebaya memberi kemudahan penyampaian informasi karena tutor sebaya menggunakan bahasa yang kurang lebih sama dengan teman sebayanya. Siswa lebih lebih terbuka dalam mengemukakan kesulitan materi kepada tutor daripada guru, sehingga sasaran jelas, suasana lebih santai, hubungan sosial di antara sesama siswa lebih kuat dan mempererat persahabatan. Selain itu model ini berguna untuk mengurangi perbedaan karakteristik siswa, pemahaman konsep terhadap materi, melatih tanggung jawab dan mendorong keaktifan mengikuti kegiatan pembelajaran.
Referensi:
- Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
- Hall, Wissel. 2000. Bola Basket Dilengkapi Dengan Program Pemahiran. Teknik Dan Taktik . Jakarta : Raja Grafindo Persada.
- Sodikun. Imam. 1999. Olahraga Pilihan Bolabasket. Padang: UNP Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar