( Guru BK di SMAN 3 Wonogiri - Surakarta)
Konsep diri adalah pandangan dan sikap individu terhadap diri sendiri. Pandangan diri terkait dengan dimensi fisik, karakteristik individual, dan motivasi diri. Pandangan diri tidak hanya meliputi kekuatan-kekuatan individual, tetapi juga kelemahan bahkan juga kegagalan dirinya. Oleh sebab itu, sebagai individu sangat penting untuk mengenali dirinya sebaik mungkin untuk mengembangkan dirinya menggapai cita-cita dan tujuan hidup di masa depan.
Sebagai contoh, apabila individu menganggap bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah yang dihadapinya, akan terbentuk self concept yang baik atau positif pada dirinya. Namun, sebaliknya, apabila individu itu menganggap bahwa dirinya tidak mampu atau dalam artian pesimis sebelum mencoba, akan terbentuk self concept yang negatif pada dirinya.
Komponen Konsep Diri
1. Citra Diri (Self Image)
Citra diri atau gambaran diri ini biasa dikenal sebagai self image adalah perilaku individu secara fisik pada dirinya sendiri, baik disadari maupun tak disadari. Komponen self image mencakup persepsi atau tanggapan, baik di masa lalu maupun sekarang, terkait ukuran dan bentuk tubuh serta kemampuan pada dirinya (fisik).
2. Ideal Diri
Ideal diri adalah persepsi seorang individu mengenai bagaimana individu tersebut semestinya berperilaku berdasar pada standar pribadinya dan terkait dengan cita-citanya. Pembentukan ideal diri ini mulai ada sejak individu itu berada pada masa anak-anak dan dipengaruhi pula oleh individu lain yang berada di sekitar dirinya.Ideal diri disebut juga sebagai pengharapan atas dirinya sendiri. Hal ini seperti harapan atas kemungkinan menjadi apa dirinya kelak sesuai dengan idealisme dirinya.
3. Harga Diri
Harga diri atau biasa disebut sebagai self esteem ini adalah persepsi seorang individu akan hasil yang dicapainya dengan menelaah seberapa banyak kesesuaian perilakunya dengan ideal dirinya. Self esteem ini memang terbentuk sejak kecil sebab adanya perhatian dan penerimaan dari individu dan lingkungan sekitarnya. Harga diri ini dihasilkan dari persepsi dan penilaian seorang individu terhadap dirinya terkait yang diharapkan dengan fakta yang ada pada dirinya. Apabila semakin luas ketidaksesuaian antara pengharapan dan fakta atau kenyataan di dirinya, akan semakin rendah rasa harga dirinya. Sebaliknya, Apabila individu tersebut semakin mendekati ideal dirinya atau pengharapan atas dirinya dan menyukai atas apa yang dikerjakan, akan semakin tinggi pula rasa harga dirinya.
4. Peran Diri
Peran diri adalah segenap bentuk sikap atau tingkah laku, nilai, dan tujuan yang diharapkan oleh suatu kelompok sosial terkait dengan fungsi dan peran individu di dalam masyarakat atau kelompok sosial tersebut.
5. Identitas Diri
Identitas diri adalah kepekaan individu terhadap dirinya yang dihasilkan dari pengamatan dan penilaian dirinya dengan menyadari bahwa dirinya itu memiliki perbedaan dengan individu lain.
Komponen self concept ini mulai terbentuk dan berkembang pada diri individu sejak masa kanak-kanaknya. Dengan adanya Self Consept seseorang mampu menentukan seberapa jauh ia dapat keluar dari ‘zona nyaman’ nya dalam menyelesaikan masalah. Dengan kata lain, dirinya mampu menentukan seberapa jauh kemampuan dirinya untuk menyelesaikan berbagai masalah.
Jenis-Jenis Konsep Diri
1. Konsep Diri Positif
Orang yang memiliki konsep diri positif akan lebih mudah beradaptasi dengan banyak situasi. Ia memandang hal-hal buruk memiliki hikmah dan bukan sebagai akhir dari segalanya. Orang seperti ini biasanya lebih percaya diri, optimis dan selalu berpikir ada yang bisa dipecahkan.
Ciri-ciri individu yang memiliki konsep diri positif adalah: menganggap orang lain sama dengan dirinya, punya keyakinan mampu mengatasi bermacam masalah, bisa menerima pujian tanpa merasa malu, punya kesadaran bahwa orang lain punya perasaan, keinginan, dan perilaku yang belum tentu diterima semua anggota masyarakat, keinginan dan kemampuan dalam memperbaiki diri sendiri
2. Konsep Diri Negatif
Orang-orang yang memiliki konsep diri negatif cenderung lebih pesimistik dan sulit melihat kesempatan dalam kesulitan. Bahkan, mereka merasa kalah sebelum mencoba. Jika pun gagal, orang-orang seperti ini akan menyalahkan keadaan, orang lain atau diri sendiri.
Ciri-ciri individu yang memiliki konsep diri negatif adalah: merasa pesimis setiap kali menghadapi persaingan, sangat sensitif terhadap kritikan, responsi terhadap pujian, cenderung bersikap hiperkritis, punya perasaan tidak disenangi oleh orang lain
Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri
Masalah yang terjadi pada manusia sebagian besar berakar pada cara pandangnya terhadap diri sendiri. Pemahaman ini kerap berakar dari pikiran negatif baik pada diri sendiri, seperti merasa inferior, tidak berguna, tidak cantik dan berbagai kritik pada diri sendiri yang justru membangun problematika. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi self-concept seseorang selain pola asuh orang tua, diantaranya:
- Kegagalan, disadari atau tidak, kegagalan yang terjadi secara terus menerus akan memberikan pertanyaan besar pada kemampuan diri sendiri yang berujung pada anggapan lemah dan tidak berguna.
- Depresi, ketika seseorang dilanda depresi, ia akan cenderung memikirkan hal yang negatif.
- Overthinking, bersikap overthinking sangatlah tidak baik karena bisa mengarah ke pikiran yang buruk, terlebih pada penilaian diri sendiri. Seseorang cenderung menilai diri sendiri ke arah yang negatif sehingga berpikir terlalu berlebihan harus segera dihentikan.
Apa yang harus dilakukan agar konsep diri remaja positif?
Konsep diri positif dapat membuat remaja berpikir bahwa dirinya dan masa depannya terlalu berharga untuk melakukan hal-hal berisiko. Untuk sampai ke titik tersebut, remaja sangat membutuhkan bantuan orang tua dan lingkungan sekitarnya termasuk guru di sekolah. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membangun konsep diri yang positif pada remaja adalah sebagai berikut:
1. Melakukan aktivitas fisik
Remaja mulai sadar akan penampilan dan bentuk tubuhnya. Olahraga, paskibra, menari dapat membuatnya lebih sehat dan percaya diri.
2. Cintai diri sendiri
Jangan selalu membandingkan diri dengan orang lain. Sebaliknya, terimalah kekurangan diri, beri apresiasi diri sendiri jika telah berusaha maksimal.
3. Fokus pada kelebihan
Menemukan minat dan bakat dapat membuat remaja memiliki konsep diri yang positif. Lakukan aktivitas yang dapat mengasah minat tersebut.
4. Membantu orang lain
Membantu orang lain yang tidak dikenal, termasuk aktif dalam gerakan kemanusiaan dan lingkungan, membuat remaja merasa memiliki dampak positif di luar diri mereka sendiri.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa konsep diri adalah persepsi atau gambaran mental seseorang terhadap dirinya sendiri terkait dengan karakteristik, perilaku, dan kemampuannya. Semua yang kita lakukan pasti ada manfaatnya begitu juga dalam memahami konsep diri, kita menjadi bangga dengan diri sendiri, percaya diri penuh, dapat beradaptasi dengan lingkungan, dan mencapai sebuah kebahagiaan dalam hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar