Selasa, 30 November 2021

PENERAPAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN CONVERSATION SISWA

Oleh: Luluk Atin
(Guru Mapel Bahasa Inggris SMAN 6 Surakarta - Jawa Tengah)

Edisi: Vol.2 No.1 September - Desember 2021

Mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan untuk meningkatkan keterampilan anak didik untuk berbahasa . Inti dasar penguasaan bahasa adalah sebagai suatu alat untuk berkomunikasi. Bahasa Inggris juga merupakan alat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Pembelajaran bahasa Inggris di SMA bertujuan agar siswa memiliki kemampuan menguasai pengetahuan dan keterampilan dasar Bahasa Inggris (Surjono & Susila, 2013). Sehingga pada akhirnya secara maksimal mendukung kompetensi bidang keahlian secara khusus yang dimiliki siswa . Alasan paling utama mengapa harus belajar bahasa inggris adalah karena bahasa inggris merupakan bahasa internasional. Bahasa yang satu ini menjadi bahasa penghubung antara satu negara dengan negara lainnya. Bahasa Inggris dapat membantumu memiliki karir yang cemerlang dan kehidupan yang lebih baik. Saat mempelajari kemampuan bahasa atau linguistik, otak kita akan terus bekerja secara aktif. Bahkan, menurut riset aktivitas elektrik dan kapasitas otak seseorang dapat meningkat dengan mempelajari bahasa asing (Hakim & Chiani, 2019).

Pentingnya peran bahasa Inggris dalam proses belajar dan mengajar memerlukan sebuah metode yang tepat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris siswa dengan aktifitas belajar yang menyenangkan dan diminati siswa. Menentukan metode yang paling tepat untuk belajar bahasa Inggris memang tidaklah mudah, sebab, metode tersebut juga harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi pembelajaran tersebut berlangsung. Istilah metode pembelajaran terdiri dari dua kata kunci yaitu metode dan pembelajaran. Metode berarti: (1) a way of doing something (cara melakukan sesuatu); (2) a careful or organized plan that controls the way something is done (rencana hati-hati atau terorganisasi yang mengendalikan cara sesuatu dikerjakan) (A. Hidayat et al., 2020). Pembelajaran, menurut PP No. 32 tahun 2013, adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (pasal 1 poin 19). Pembelajaran, biasa dikenal dengan kegiatan belajar mengajar atau proses belajar mengajar di kelas, yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan teaching/learning process.

Pada saat terjadi pandemi Covid-19, semua metode pembelajaran kelas, tatap muka ditiadiakan. Semua kegiatan belajar sekolah dialihkan pembelajaran dalam jaringan (daring). Demikian pula halnya dengan pembelajaran Bahasa Inggris. Pada pembelajaran daring ini ada dampak yang baik namun juga terdapat kekurangan. Kelebihannya, tentu saja sebagaimana tujuan pembelajaran daring, yaitu mengurangi penyebaran Covid-19. Pada pembelajaran daring, tidak ada lagi kerumunan di sekolah, yang dapat menyebabkan terjadinya penyebaran Covid-19. Namun tidak demikian halnya terhadap tujuan pembelajaran Bahasa Inggris. Ada aspek utama belajar bahasa Inggris yang terasa kurang bisa meningkat yaitu speaking khususnya conversation.

Conversation merupakan salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan speaking (Sukma & Rochmawati, 2018). Dialog bahasa Inggris disebut dengan 'conversation'. Dalam Cambridge Dictionary, 'conversation' didefinisikan sebagai percakapan dua orang atau lebih, di mana pemikiran, perasaan, dan ide disebutkan, pertanyaan diutarakan dan dijawab, atau berita dan informasi saling ditukar. Conversation adalah percakapan yang dilakukan seseorang kepada orang lain untuk membahas sesuatu hal yang dianggap penting atau tidak penting sekalipun. Bisa dilakukan oleh 2 orang atau lebih dalam suatu kelompok atau pertemuan (D. N. Hidayat, 2019).

Sebagaimana definisi conversation di atas, ada kebutuhan yang sangat penting dalam pembelajaran conversation, yaitu pembelajaran tatap muka. Masa pandemic Covid-19 secara perlahan mulai berlalu. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim menegaskan, daerah dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1-3 boleh menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) (Maulipaksi, 2021). Nadiem menekankan, vaksinasi tidak menjadi persyaratan pembukaan sekolah tatap muka bagi peserta didik. “Yang boleh melakukan tatap muka adalah semua di PPKM 1 sampai 3. Itu boleh. Dan vaksinasi tidak menjadi kriteria, harus menunggu vaksinasi dulu untuk boleh,” kata Nadiem dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (Rahel Narda Chaterine, Kompas: 25/8/2021).

Setelah melaksanakan Belajar dari Rumah (BDR) selama berbulan-bulan, tentu ada rasa rindu dari para guru dan siswa dapat kembali melakukan pembelajaran tatap muka. Beberapa kelebihan pembelajaran tatap muka dalam meningkatkan keterampilan conversation adalah: 1) guru dapat berinteraksi langsung dengan siswa, 2) guru dapat memberikan penjelasan sekaligus melihat kesungguhan belajar siswa 3) guru dapat melakukan penunjukkan langsung kepada siswa untuk mendemontrasikan conversation di depan kelas, 4) siswa dapat menanyakan langsung kepada guru tentang masalah yang dihadapi siswa 5) siswa dapat melakukan latihan conversation langsung dengan teman sekelas. Beberapa kelebihan pembelajaran tatap muka inilah yang menunjukkan bahwa pembelajaran tatap muka dapat meningkatkan keterampilan conversation siswa.


9 komentar:

  1. Pembelajaran tatap muka membantu guru secara langsung kepada siswa... Selain itu emosinya dapat. Kalo daring hubungan guru dengan siswa terasa hampa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yg ada selama pandemi dan daring, tatap muka Luluk Atin itu sm selingkuhannya...emosinya dapat dan membuncah padahal msh pny suami dan Bu guru terhormat ini mau embat suami org. Mukanya aja yg lugu tp kelakuannya belingsatan nggoda2 suami org. Pelakor busuk uzur kutu kupret. Sembunyi² bertahun² merasa aman. Puncaknya ngerancang cerai habis pandemi kasih kode minta dikawinin. Kaciaaan nggak pny malu....ketahuan bini selingkuhannya. Telan ludahmu utk gagal yg ke2 kali dpt suami org itu. Oon dipiara. Nggak inget2 dia itu pendidik dan panutan bg murid2, malah jg pelakor

      Hapus
    2. Ayooo Luluk Atin koment disini jgn jd kutu kupret nelikung dr belakang. Sembunyikan aib busukmu. Km dah obok2 rmh tangga org bertahun2. Dibiarin dan disabarin kok malah ngelunjak minta kawin. Nuduh2 suaminya direbut pelakor kok malah ikutan jd pelakor. Oon....oon ....gubrak dah. Anak2mu pasti malu pny emak kelakuannya muna.

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Pandemi merubah keteraturan yg sudah berjalan. Semua sektor dituntut untuk digitalisasi. Namun di Pendidikan terutama bahasa Inggris, ada kondisi di perlukan adanya pertemuan. Artikel yang ditulis oleh Ibu Luluk Atin menjelaskan secara rinci pentingnya Pembelajaran Tatap Muka dalam meningkatkan kemampuan conversation siswa. Tulisan yang sangat bagus, sebagai pembaca, saya tidak sabar menunggu tulisan selanjutnya.

    BalasHapus
  4. Saya setuju dengan tulisan Ibu Luluk, tidak ada yg lebih menyenangkan dari pembelajaran tatap muka, saya tunggu artikel selanjutnya Bu

    BalasHapus
  5. Betul sekali PTM sangat membantu dlm meningkatkan conversation siswa. Terus berkarya bu smoga dpt menginspirasi teman2 yg lain

    BalasHapus
  6. Omong kosong Luluk Atin pelakor uzzzurr nggak punya malu rebut suami org. Bertahun² meeting suami org Rencanain cerai tebar aib suami biar bs kawin sm suami org.

    BalasHapus
  7. Bu guru pelakor najong bodoh dlm bertindak gegabah ambil keputusan. Beraninya nelikung dr belakang, bertahun² tebar pesona mepetin biar dikasihani dan dikawini. Telan ludahmu...ngincer sejak bujangan dulu. Sdh dibuang, diulangi lg kebodohannya utk kedua kali. Dibuang lg...kok nggak malu Bu guru terhormat ini.

    BalasHapus

Featured Post

Refleksi Pembelajaran Matematika Realistik dengan Geogebra dalam Pembelajaran Fungsi Eksponensial di SMAN 1 Boyolali

Edisi: Vol. 5 No. 1 September - Desember 2024 Penulis : Windi  Hastuti, S.Pd (Guru Matematika SMAN 1 Boyolali - Jawa Tengah) Keprihatinan sa...