Jumat, 18 Juni 2021

LITERASI DIGITAL DALAM ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Oleh : Umi Lathifah, S.Kom
( Guru Informatika SMA Negeri 8 Surakarta – Jawa Tengah )

Edisi: Vol.1 No.3 Mei - Agustus 2021

Dalam era digital saat ini, generasi masa sekarang tidak asing lagi menggunakan dan memanfaatkan teknologi. Berkembangnya teknologi digital dan akses informasi menjadi tantangan sekaligus peluang bagi generasi saat ini dalam menggunakan dan merespons literasi digital menjadi sebuah inovasi.

Saat ini kita tengah memasuki era revolusi industri 4.0, yaitu era di mana dunia industri digital telah menjadi suatu paradigma dan acuan dalam tatanan kehidupan saat ini. Era revolusi industri 4.0 hadir bersamaan dengan era disrupsi  yaitu sebuah era terjadinya inovasi dan perubahan besar-besaran yang secara fundamental yang mengubah semua sistem dan tatanan yang ada ke cara-cara baru.  Untuk menghadapi revolusi industri 4.0 atau era disrupsi diperlukan “literasi baru” selain literasi lama. Literasi lama yang ada saat ini digunakan sebagai modal untuk berkiprah di kehidupan masyarakat. Literasi merupakan kemampuan membaca dan menulis. 

Perkembangan literasi menjadi sangat penting untuk diperhatikan, karena literasi merupakan kemampuan awal yang harus dimiliki oleh setiap individu untuk menjalani hidup di masa yang akan datang. Literasi lama mencakup kompetensi calistung ( baca tulis dan hitung ). Sedangkan literasi baru mencakup literasi data, literasi teknologi dan literasi manusia. Literasi data terkait dengan kemampuan membaca, menganalisis dan membuat konklusi berpikir berdasarkan data dan informasi (big data) yang diperoleh. Literasi teknologi terkait dengan kemampuan memahami cara kerja mesin. Aplikasi teknologi dan bekerja berbasis produk teknologi untuk mendapatkan hasil maksimal. Literasi manusia terkait dengan kemampuan komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis, kreatif dan inovatif.

Literasi digital itu sendiri adalah kemampuan yang sesuai dengan individu untuk hidup, belajar dan bekerja dalam masyarakat digital. Literasi digital lebih dari sekedar memahami kemampuan fungsional TIK tetapi menggambarkan kumpulan perilaku, praktik, dan identitas digital yang lebih kaya dan bervariasi. Literasi digital berubah dari waktu ke waktu seiring dengan perkembangan seseorang, sehingga literasi digital pada dasarnya adalah seperangkat praktik akademik dan profesional yang didukung oleh beragam teknologi dan perubahan.

Dalam kebijakan pendidikan di Indonesia, implementasi literasi oleh setiap sekolah dikemas melalui Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Berkenaan dengan GLS ini, terdapat enam kemampuan literasi dasar yang harus dimiliki oleh setiap siswa, yaitu literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, serta literasi budaya dan kewarganegaraan. Keenam literasi tersebut harus dapat dimiliki oleh setiap siswa melalui fasititas yang diberikan oleh sekolah melalui berbagai kegiatan kurikuler. Karena itu, setiap sekolah harus mampu memformulasi implementasi keenam kemampuan literasi tersebut sehingga menjadi program yang efektif dan efisien dalam rangka mendorong seluruh literasi tersebut menjadi kompetensi yang dimiliki setiap siswa.

Seiring dengan perjalanan waktu, tatanan dan pola kehidupan masyarakat selalu mengalami perubahan.  Perubahan dalam kehidupan merupakan fenomena yang tidak dapat disangkal dan dihindari, tetapi harus direspons dengan penyikapan bijak dari seluruh masyarakat. Penyikapan yang dimaksud di antaranya dengan mengikuti dan merespons setiap dinamika perubahan tersebut.

Adapun perubahan tersebut berangkat dari fenomena kehidupan industri. Keempat perubahan yang berdampak pada perubahan budaya kehidupan masyarakat tersebut adalah revolusi industri 1.0 (mekanik), revolusi industri 2.0 (listrik), revolusi industri 3.0 (computer/internet of human), serta revolusi industri 4.0 (computer/internet of things).

Sampai saat ini kehidupan manusia sudah berada pada era revolusi industri 4.0 dengan diwarnai oleh fenomena pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi yang mampu memobilisasikan entitas pengetahuan secara cepat, murah, dan masiv. Era ini melahirkan fenomena disrupsi pada sebagian besar tata kehidupan masyarakat. Pada revolusi industri 4.0 terjadi lompatan besar teknologi dengan adanya symptom pemanfatan teknologi informasi dan komunikasi secara masiv dan optimal di kalangan masyarakat.

Melalui formulasi kebijakan pendidikan yang salah satunya mendorong implementasi literasi digital, seluruh siswa dimungkinkan untuk dapat melakukan akselerasi percepatan kepemilikan wawasan ilmu pengetahuan. Hal itu dimungkinkan karena berbagai pengetahuan dan informasi dapat secara cepat dan mudah diperoleh mereka dari internet dengan perangkat digital yang dimilikinya. Melalui upaya tersebut, setiap siswa diharapkan dapat mengimbangi persaingan kehidupan masa kini dan masa depan yang diwarnai dengan fenomena maraknya digitalisasi pada hampir semua sektor kehidupan.

Salah satu langkah strategis yang dapat dilakukan oleh sekolah adalah dengan menyusun formulasi program. Penyusunannya paling sedikit mengarah pada dua hal yaitu melakukan digitalisasi manajemen pengelolaan sekolah dan manajeman pembelajaran. Kedua program tersebut dimungkinkan menjadi stimulus bagi siswa untuk menyadari dan mengetahui terhadap fenomena kehidupan yang berbau digital. Bahkan bukan untuk siswa saja, kebijakan demikian dapat pula menyentuh sebagian besar warga sekolah, dalam hal ini orang tua siswa dan masyarakat sekitar.

Literasi digital sangatlah penting karena mampu mengubah pola berpikir seseorang untuk: 

  1. Berpikir kritis, kreatif, dan inovatif
  2. Memecahkan masalah 
  3. Berkomunikasi dengan lebih lancar
  4. Berkolaborasi dengan lebih banyak orang

 Adapun manfaat literasi digital adalah sebagai berikut: 

  1. Menghemat waktu: mencari referensi di internet dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. 
  2. Lebih hemat biaya: banyak web dan aplikasi gratis di internet yang menawarkan diskon.
  3. Memperluas jaringan: menambah teman baru dari berbagai wilayah dan negara melalui media sosial.
  4. Membuat keputusan yang lebih baik: mencari tahu dan membandingkan harga sebuah produk melalui internet.
  5. Belajar lebih cepat dan efisien: mencari arti kata tertentu menggunakan aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring.
  6. Memperoleh informasi terkini dengan cepat: mengetahui kondisi lalu lintas terkini dengan menggunakan aplikasi.
  7. Ramah lingkungan: menghemat kertas dengan menggunakan buku elektronik.
  8. Memperkaya keterampilan: membuat percobaan sains dengan melihat tutorial yang ada di internet.

Dengan memanfaatkan Literasi digital diharapkan seseorang akan mampu memilih, memilah dan mendistribusikan informasi yang valid dan tidak mudah terjebak informasi Hoaks. 

Adapun kata hoaks dalam KBBI dikategorikan sebagai ajektiva dan nomina. Sebagai ajektiva, kata hoaks berarti tidak benar; bohong. Dalam penulisannya sebagai frasa, hoaks ini menggunakan kata yang diterangkan terlebih dahulu, misalnya menjadi "berita hoaks". Namun, hoaks juga bisa berdiri sendiri sebagai nomina dengan arti "berita bohong". Untuk itulah diharapkan ada suatu lembaga atau aplikasi yang dapat memberi peringkat untuk suatu artikel dan atau mencamtumkan sumber artikel dalam setiap pedistribusian suatu informasi di media social atau online News.

Dengan meningkatkan Literasi digital diharapkan seseorang juga dapat mendistribusikan informasi yang kadar kebenaran dan kevalidan sudah terbukti atau dicari dulu kebenaran dari informasi yang akan di distribusikan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca.


Referensi :

  • https://literasinusantara.com/literasi-digital-pengertian-tantangan-dan-peluang/
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Literasi_digital
  • https://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/wp-content/uploads/2017/10/literasi-DIGITAL.pdf
  • http://kbbi.web.id/hoaks

16 komentar:

  1. Sangat bermanfaat bu artikelnya, menambah wawasan baru bagi dunia pendidikan. Ditunggu artikel selanjutnya

    BalasHapus
  2. Informasinya sangat bermanfaat sekali,menambah ilmu pengetahuan kita tentang pentingnya literasi digital maupun yg lainya. Dan sangat bermanfaat bagi pelajar,orangtuwa maupun masyarakt umum.

    BalasHapus
  3. Informasinya sangat bagus dan bermanfaat. Menambah ilmu pengetahuan tentang pentingnya pembelajaran digital dan lainnya. Dan sangat bermanfaat buat para pelajar, orang tua maupun semua masyarakat

    BalasHapus
  4. Hal ini sangat bermanfaat sekali untuk para pelajar , orang tua , maupun masyarakat umum dan mampu menambahkan ilmu pengetahuan .

    BalasHapus
  5. Sangat bermanfaat

    BalasHapus
  6. Balasan
    1. harus mengikuti perkembangan era digital

      Hapus
  7. Tulisan yang inspiratif dan mencerahkan. Semoga bermanfaat bu Umi. Sukses selalu. Maju terus. Never give up !

    BalasHapus
  8. Memperluas wawasan anak muda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih usdtadz Tulus, semoga bermanfaat

      Hapus
  9. Terima kasih, informasi yang bermanfaat untuk saya sebagai orang tua agar lebih memilih, memilah informasi atau berita dari medsos

    BalasHapus
  10. Tulisan yang menginspirasi, walopun terlambat membacanya namun banyak ilmu yang diperoleh dari artikel ini. Sukses selalu, Bu...

    BalasHapus

Featured Post

Refleksi Pembelajaran Matematika Realistik dengan Geogebra dalam Pembelajaran Fungsi Eksponensial di SMAN 1 Boyolali

Edisi: Vol. 5 No. 1 September - Desember 2024 Penulis : Windi  Hastuti, S.Pd (Guru Matematika SMAN 1 Boyolali - Jawa Tengah) Keprihatinan sa...