Rabu, 24 Maret 2021

TINGKATKAN PROFESIONALISME GURU DENGAN LESSON STUDY

Edisi: Vol.1 No.2 Jan-Apr 2021

Oleh: Anik Riyanti Yulianingsih, S.Pd.

(Kepala SMP Negeri 2 Ngemplak Boyolali - Jawa Tengah)


Lesson Study merupakan model pembinaan profesi untuk meningkatkan kompetensi guru. Lesson Study berarti suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan yang dapat, membantu guru dalam mengembangkan kemampuannya sehingga guru mampu mengelola proses pembelajaran secara maksimal dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.

Melalui lesson study akan membantu Kepala Sekolah dalam melakukan pembinaan profesi pendidik khususnya kompetensi paedagogik dan profesionalnya, sehingga guru termotivasi untuk meningkatkan kompetensinya. Hal ini sangat menguntungkan bagi guru terutama yang kemauan untuk majunya rendah. Lesson study adalah model pembinaan (pelatihan) profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegialitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar. Lesson study adalah suatu proses kolaboratif pada sekelompok guru ketika mengidentifikasikan masalah pembelajaran, merancang suatu skenario pembelajaran (yang meliputi kegiatan mencari buku dan artikel mengenai topik yang akan diajarkan); membelajarkan peserta didik sesuai dengan skenario (salah seorang guru melaksanakan pembelajaran sedangkan yang lain mengamati), mengevaluasi dan merevisi skenario pembelajaran, membelajarkan lagi skenario pembelajaran yang telah direvisi, mengevaluasi lagi pembelajaran dan membagikan hasilnya dengan guru-guru lain (mendiseminasikannya).

Dari beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa lesson study adalah sebuah model pembinaan guru dalam meningkatkan kinerja guru yang dilakukan secara bersama-sama oleh sekelompok guru demi mewujudkan kinerja guru ke arah yang lebih baik lagi. Lesson study sendiri bukan merupakan metode atau strategi pembelajaran tetapi kegiatan lesson study dapat menerapkan metode atau strategi pembelajaran yang sesuai dengan situasi, kondisi, dan permasalahan yang dihadapi guru.

Lesson study merupakan pembinaan kompetensi profesional guru tentu mempunyai keunggulan atau keutamaan yang membedakan lesson study dengan cara lain dalam mengembangkan kompetensi profesional guru. Rusman (2010) mengatakan bahwa “Keutamaan dari lesson study adalah dapat meningkatkan keterampilan atau kecakapan dalam melakukan kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru melalui kegiatan lesson study, yakni belajar dari suatu pembelajaran.” Lesson study mempunyai keunggulan menciptakan kerja sama antar guru dalam mengembangkan pembelajaran, memberi peluang guru untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran secara bersama-sama, dan menjadikan guru semakin dekat dalam berkomunikasi.

Manfaat dari pelaksanaan lesson study dalam peningkatan profesionalisme guru adalah sebagai berikut:

  1. Menciptakan suasana keakraban dan kekeluargaan antar sesama guru.
  2. Memberi peluang bagi guru untuk memecahkan berbagai masalah dan menciptakan solusinya secara bersama-sama serta saling bertukar pengalaman.
  3. Memberikan kesempatan bagi guru untuk dapat membuat perencanaan pembelajaran secara bersama-sama dan mempraktekan hasil kerjanya.
  4. Membuat guru menjadi lebih profesional dalam mengajar sehingga menciptakan suasana belajar yang kondusif bagi peserta didik sebagai tujuan menelurkan para peserta didik yang terbaik demi masa depan Indonesia.

Tahapan dalam melakukan lesson study, yakni:

1.Tahap Perencanaan (Plan)

Tahapan ini bertujuan untuk merancang pembelajaran yang dapat membelajarkan peserta didik, bagaimana supaya peserta didik dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Perencanaan diawali dari analisis perencanaan yang dihadapi dalam pembelajaran. Selanjutnya para guru bersama-sama mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi yang dituangkan dalam rencana pembelajaran atau lesson plan, teaching materials berupa media pembelajaran dan lembar kerja siswa serta metode evaluasi.

2.Tahap Pelaksanaan (Do)

Untuk menerapkan rancangan pembelajaran yang telah dirumuskan dalam tahap perencanaan. Sebelumnya, dalam perencanaan telah disepakati siapa guru model yang akan diimplementasikan pembelajaran dan sekolah yang akan menjadi tuan rumah. Tahapan ini berfungsi untuk mengujicoba efektivitas model pembelajaran yang telah dirancang. Guru-guru lain dari sekolah yang bersangkutan atau guru dari sekolah lain bertindak sebagai pengamat (observer) pembelajaran.

Lembar observasi pembelajaran perlu dimiliki oleh para pengamat sebelum pembelajaran dimulai. Para pengamat dipersilahkan mengambil tempat di ruang kelas yang memungkinkan dapat mengamati aktivitas siswa. Selama pembelajaran berlangsung para pengamat tidak boleh saling berbicara dengan sesame pengamat dan tidak mengganggu aktivitas dan konsentrasi siswa. Keberadaan pengamat di ruang kelas selain mengumpulkan informasi juga dimaksudkan untuk belajar dari pembelajaran yang sedang berlangsung dan bukan mengevaluasi dulu.

3.Tahap Refleksi (See)

Setelah selesai pembelajaran langsung dilakukan diskusi antara guru yang dipandu oleh kepala sekolah atau fasilitator MGMP internal untuk membahas pembelajaran.

Guru model mengawali diskusi dengan menyampaikan kesan-kesan dalam melaksanakan pembelajaran. Selanjutnya pengamat diminta menyampaikan komentar dan lesson learnt dari pembelajaran terutama berkenaan dengan aktivitas siswa. Tentunya, kritik dan saran untuk guru disampaikan secara bijak demi perbaikan pembelajaran. Sebaliknya, guru harus dapat menerima masukan dari pengamat untuk perbaikan pembelajaran berikutnya. Berdasarkan masukan dari diskusi ini dapat dirancang kembali pembelajaran berikutnya.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa memang dalam pelaksanaannya lesson study terdiri dari tiga tahapan yaitu pertama, tahap plan. Pada tahap ini berlangsung diskusi secara intensif, dalam diskusi ini dilakukan pemilihan guru model dan pembuatan perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh seluruh peserta lesson study.

Kedua yaitu tahap do. Pada tahap ini semua perencanaan yang telah dirancang pada tahap plan dipraktikkan oleh guru model dan guru lain berperan sebagai observer untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang dipraktikkan oleh guru model. Sebelum kegiatan do dimulai biasanya para guru peserta lesson study melakukan breafing terlebih dahulu.

Ketiga yaitu tahap see. Pada tahap ini seluruh peserta lesson study membentuk forum diskusi yang dipimpin oleh seorang moderator dimana setelah kegiatan dibuka oleh moderator dilanjutkan dengan penyampaian kesan oleh guru model saat melakukan kegiatan pembelajaran pada tahap do. Guru lain yang bertugas sebagai observer juga menyampaikan hasil pengamatan mereka terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru model. Masalah yang ada dipecahkan secara bersama, dan solusinya dipakai sebagai bahan masukkan untuk pembelajaran setiap guru dimasing-masing sekolah tempat mereka bertugas dan itu diartikan sebagai tahap tindak lanjut dari kegiatan lesson study.

REFERENSI:

  • Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru Edisi Kedua). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Refleksi Pembelajaran Matematika Realistik dengan Geogebra dalam Pembelajaran Fungsi Eksponensial di SMAN 1 Boyolali

Edisi: Vol. 5 No. 1 September - Desember 2024 Penulis : Windi  Hastuti, S.Pd (Guru Matematika SMAN 1 Boyolali - Jawa Tengah) Keprihatinan sa...