(Guru Ekonomi SMA Negeri 4 Surakarta - Jawa Tengah)
Penyelenggaraan pendidikan nasional sesuai dengan amanat Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global. Menurut undang-undang nomor 20 tahun 2003 pasal 36 ayat (3) bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan; tuntutan dunia kerja, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta dinamika perkembangan global.
Baru-baru ini berkembang istilah pendidikan abad 21, diharapkan pendidikan setidaknya dapat membekali empat keterampilan yang harus dimiliki oleh generasi abad ini, yaitu: ways of thinking (kemampuan berfikir), ways of working (kemampuan bekerja), tools for working (kemampuan menguasai alat kerja) dan skills for living in the word (kemampuan besosialisasi dalam kehidupan), yang kemudian dalam dunia pendidikan penerapannya diurai dalam istilah 4C yaitu Problem solving (kecakapan dalam menyelesaikan maslah), Critical thinking (mampu berpikir kritis), Collaborating (mampu bekerja sama dengan tim) dan Communicating (mampu berkomunikasi dangan baik).
Dalam implementasinya model pembelajaran abad 21, seorang pendidik harus mendesain pembelajaran yang akan menghantarkan siswa memenuhi kebutuhan tersebut di atas, dengan mengubah strategi pembelajaran yang asalnya berpusat pada guru (teacher centered learning) menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered learning). Hal tersebut tentu saja berkaitan bagaimana seorang pendidik memilih model belajar dengan menggunaka media dan metode yang sesuai dengan tuntutan dari tujuan pendidikan.
Di masa pandemi covid-19 saat ini menuntut adanya pembelajaran jauh (learning distance). Pembelajaran jarak jauh ini juga dikenal dengan istilah pembelajaran daring (dalam jaringan). Dengan adanya pandemi saat ini pembelajaran daring ini diterapkan dari berbagai tingkatan pendidikan yang ada tanpa terkecuali. Secara umum pembelajaran daring diartikan sebagai proses pembelajaran yang berlangsung tanpa adanya tatap muka antara pendidik dengan peserta didik dan dilakukan dalam jaringan. Pembelajaran daring memanfaatkan adanya jaringan internet dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran daring diartikan sebagai salah satu bentuk pendidikan formal yang memerlukan adanya telekomunikasi interaktif yang diselenggarakan sekolah oleh peserta didik dengan guru dengan memanfaatkan segala sumber belajar yang ada di dalamnya. Pembelajaran daring dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja dengan memanfaatkan internet. Pembelajaran daring didesain dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dan koneksi internet yang dua-duanya harus dimiliki oleh guru dan siswa. Selain itu perangkat komunikasi yang digunakan harus memenuhi syarat terutama dalam operating system yang dapat digunakan untuk mengakses informasi baik berupa audio maupun vidio. Hal tersebut tergantung platform yang digunakan saat pelaksanaan pembelajaran daring. Media merupakan komponen yang sangat penting untuk menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran. Kata media berasal dari bahasa latin, yaitu dari bentuk jamak “medium” yang artinya perantara atau pengantar. Terdapat dua unsur penting yang harus ada pada media yaitu unsur perangkat keras (hardware) dan pesan yang dibawa (message/software). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa media membutuhkan peralatan untuk menyampaikan pesan, tapi yang paling utama adalah bagaimana pesan tersebut dapat diterima melalui media yang dipilih.30
Dalam sitausi pandemi saat ini pembelajaran yang semula dilakukan dengan tatap muka secara langsung sekarang harus dilakukan dengan jarak jauh. Guru dengan siswa memanfaatkan perkembangan teknologi infrmaasi yang ada. Dalam pembelajaran daring diperlukan adanya koneksi internet yang cukup dan media yang dapat mendukung terlaksananya pembelajaran daring. Dalam hal ini guru dan siswa dapat memanfaatkan smartphone, laptop, komputer sebagai media utama dalam pembelajaran daring. Media tersebut dapat didukung dengan adanya web learning seperti penggunaan E-Learning, Google Classroom, Google Meet, Zoom Meeting, Quiziz, Zoom Meeting, maupun Whatsapp.
Google Meet baru dirilis pada bulan Februari 2017. Google Meet merupakan jenis media pembelajaran audio-visual karena dapat mengeluarkan suara dan gambar. Selain itu Google Meet juga termasuk ke dalam jenis media pembelajaran hasil teknlogi komputer. Penggunaan Google Meet diharapkan dapat memermudah guru dan siswa dalam berinterkasi. Google Meet dapat digunakan sebagai media untuk mengelola pembelajaran dan menyampaikan informasi secara cepat dan akurat kepada siswa melalui layanan Video Conference. Berikut ini beberapa fitur yang disediak oleh Google Meet yang membuat kegiatan pembelajaran tatap maya menjadi lebih menarik:
- Menyediakan panggilan audio-vidio multi arah dengan resolusi 720p
- Tersedia enskripsi dari semua panggilan
- Memiliki filter pembatal kebisingan
- Memiliki mode cahaya yang rendah
- Dapat digunakan melalui web browser, android maupun IOS
- Dapat terhubung secara langsung dari Google calender Google Contact
- Menyediakan layanan share screen yang dapat digunakan untuk mempresentasikan dokumen, spreadsheet, gambar, dan papan tulis virtual (jamboard).
Jamboard adalah perangkat keras berbentuk papan tulis digital yang berdiameter 55 inci yang dilengkapi perangkat lunak dari google yang diberi nama google jamboard. Jamboard sudah dikenal sejak 2018 jamboad dapat diakses melalui telepon selular, tablet dan ipad berbasis android maupun iOS. Pada awalnya media ini banyak digunakan di dunia bisnis ketika presentasi dan diskusi yang bersifat interaktif kolaboratif. Karena media ini cukup bagus digunakan dalam presentasi kalangan pebisnis akhirnya diujicobakan pada dunia pendidikan yang dijadikan sebagai media belajar. Dan ternyata media jamboard sangat menarik ketika digunakan sebagai media pembelajaran.
Ada beberapa tool yang bisa digunakan untuk mengisi papan tulis digitas tersebut, yaitu:
- Pen, fungsinya untuk menulis manual dan ada pilihan ukuran pulpen dan warnanya. Hanya menggunakan tool pen ini aka kesulitan jika menggunakan mouse
- Erase, untuk menghapus tulisan di papan tulis
- Tanda panah, untuk mengembalikan fungsi mouse
- Sticky Note, untuk membuat note misalnya pertanyaan atau teks yang akan disampaikan guru ke siswa atau sebaliknya siswa bisa memberika jawaban
- Add image, untuk menambahkan gambar pada papan tulis. Gambar bisa mengambil dari perangkat atau dari mesin pencarian google. Contoh memasukan gambar dengan mencari dari google. Tinggal klik insert maka gambar yang dipilih akan masuk ke papan tulis
- Circle, untuk menambah bentuk benda dengan pilihan yang tersedia (Tinggal pilih aja jenis bentuk yang tersedia ada lingkaran, persegi, segitiga, jajaran genjang dan lain-lain).
- Text Box, untuk menambah teks yang bisa dibuat guru untuk memberikan penjelasan materi, memberikan pertanyaan, mengajak diskusi siswa. Begitu juga sebaliknya siswa dapat memanfaatkan teks box ini ini untuk menjawab pertanyaan guru, terlibat dalam diskusi atau memberikan pertanyaan pada guru.
- Laser, digunakan sebagai pointer untuk menunjukkan materi yang sedang dijelaskan
Tool-tool tersebut bisa digunakan untuk mengisi papan tulis digital selama proses pembelajaran jarak jauh, saat guru dan siswa sedang tatap maya misalkan dengan google meet, zoom atau media lainnya. Untuk mengajak siswa aktif terlibat dalam pembelajaran dengan ikut menjawab, berdiskusi, menambah gambar atau lainnya maka siswa harus diberi akses untuk bisa membuka dan mengedit jamboard yang sedang dibuka oleh guru.
Untuk mengajak siswa interaktif dan berkolaborasi dengan jamboard maka guru harus memberikan link jambord yang sedang digunakan. Caranya adalah dengan klik share dan setting semua yang melihat link bisa membuka dan edit. Link tersebut bisa dishare kepada siswa melalui kolom chat sehingga siswa dapat membuka dan melakukan berbagai interaksi sesuai petunjuk yang disampaikan oleh guru.
Dengan proses seperti ini, maka dengan media google jamboard guru dan siswa dapat berinterkasi langsung secara realtime. Dan apa yang diinput oleh guru maupun siswa akan terlihat secara bersama, sehingga terjadilah pembelajaran yang interaktif dan kolaboratif. Halaman papan tulis digitalnya tersedia 20 halaman dan ini cukup untuk diisi selama pembelajaran. Hasil isian jamboard tersimpan otomatis di google drive dan bisa diakses oleh guru, bisa juga dishare link digoogle drivenya ke google clasrroom sehingga bisa dicermati ulang bersama seluruh siswa, bahkan bisa juga disave dalam bentuk pdf dan diprint.
Pengguanaan berbagai fitur yang ada di Google Meet dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Fitur yang digunakan yaitu sharescreen untuk membagikan materi di layar, white board yang dapat digunakan untuk memperjelas saat guru memberikan penjelasan berupa tulisan, dan kolom chat yang dapat digunakan siswa untuk menuliskan pertanyaan maupun gagasan yang belum dipahami terkait materi yang disampaikan.
Selain itu penggunaan Google Meet juga dapat digunakan untuk proses evaluasi sikap siswa, seperti pada saat siswa menyampaikan gagasan, pikiran, pendapat maupun pertanyaan terkait materi yang disampaikan oleh guru. Dengan demikian antusias siswa dapat terlihat. Guru juga dapat dengan mudah untuk menilai keaktifan siswa selama proses pembelajaran daring berlangsung.
Pembelajaran online banyak macamnya. Pilih aplikasi yg mudah dan ringan unt siswa. Sukses selalu bu guru
BalasHapusGood
BalasHapus👍👍👍
BalasHapussipp ...
BalasHapusGmeet memang sangat membantu dalam pelaksanaan PJJ, selama ini saya menggunakan Gmeet dalam setiap PJJ.
BalasHapusSiip...semangat
BalasHapusPembelajaran lewat G meet merupakan makanan keseharian siswa selama pandemi covid 19,guru bisa bertemu muka dengan siswa secara online
BalasHapusBetul....Sependapat.
BalasHapusKeren maksimal
BalasHapusOk.. ok
BalasHapusBagus sekali dg media gmeet semoga pembelajaran bisa lancar dan mudah dipahami siswa bu
BalasHapusSae sanget
BalasHapus