(Guru PAI SMP Negeri 2 Banyudono Boyolali Jawa Tengah)
Proses belajar mengajar adalah suatu proses yang dengan sengaja diciptakan untuk kepentingan peserta didik. Tugas guru adalah berinterelasi dengan peserta didiknya dengan cara menciptakan kondisi dan bahan, dengan memanupulasi situasi yang memungkinkan peserta didik mengubah tingkah laku sesuai dengan keinginan itu sebagaimana telah diramalkan sebelumnya. Guru harus menemukan strategi-strategi yang handal dalam mengkondisikan pembelajaran yang kondusif.
Dalam proses pembelajaran, motivasi sangat diperlukan sebab peserta didik yang tidak mempunyai motivasi kemungkinan besar tidak akan melakukan aktivitas belajar dengan baik. Segala sesuatu yang menarik minat peserta didik tertentu, belum tentu menarik minat peserta didik yang lainnya. Dalam hal ini guru tidak hanya sebagai pengelola kelas, fasilitator, mediator, administrator, dan supervisor, tetapi juga sebagai motivator. Motivasi berkaitan erat dengan penghayatan suatu kebutuhan, dorongan untuk memenuhi kebutuhan, bertingkah laku tertentu untuk memenuhi kebutuhan dan pencapaian tujuan yang memenuhi kebutuhan itu. Motivasi belajar merupakan suatu hal yang sangat menentukan dalam pencapaian hasil belajar. Dengan motivasi, minat belajar peserta didik dapat tumbuh sehingga peserta didik akan berusaha mengarahkan segala daya dan kemampuannya untuk melakukan aktivitas belajar. Dengan demikian motivasi sangat menentukan dalam peningkatan prestasi belajar peserta didik.
Salah satu materi Pendidikan Agama Islam adalah perilaku tata karma, sopan santun dan rasa malu dalam keseharian. Materi pembelajaran ini diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, dan mengamalkan hukum Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (way of life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan. Untuk mencapai kompetensi peserta didik seperti yang diharapkan, diperlukan suatu strategi khusus untuk menanamkan pengetahuan yang mendalam kepada mereka. Salah satunya adalah dengan menerapkan model pembelajaran ARCS.
Haryu Islamuddin (2012) menjelaskan bahwa model pembelajaran ARCS merupakan suatu bentuk pendekatan pemecahan masalah untuk merancang aspek motivasi serta lingkungan belajar dalam mendorong dan mempertahankan motivasi peserta didik untuk belajar. Dalam model ARCS ini, motivasi sangat penting, karena motivasi dapat mendorong peserta didik mendapatkan informasi dalam bahan ajar. Sebagus apa pun rancangan bahan ajar, jika peserta didik tidak termotivasi maka tidak akan terjadi peristiwa belajar karena peserta didik tidak akan mendapatkan informasi dalam bahan ajar tersebut. Motivasi merupakan suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, jika seseorang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, maka seseorang itu tidak akan melakukan aktivitas belajar. Hal ini merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak menyentuh kebutuhannya. Segala sesuatu yang menarik minat orang lain belum tentu menarik minat orang tertentu selama sesuatu itu tidak bersentuhan dengan kebutuhannya. Motivasi mempunyai peranan yang sangat strategis dalam aktivitas belajar peserta didik.
Model ARCS sendiri adalah akronim dari bentuk sikap peserta didik yakni attention (perhatian), relevance (hubungan), confidence (keyakinan), dan satisfaction (kepuasan). Dalam proses belajar dan pembelajaran keempat kondisi motivasional tersebut sangan penting dipraktekkan untuk terus di jaga sehingga motivasi peserta didik terpelihara selama proses pembelajaran berlangsung. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, model pembelajaran ARCS terdiri dari empat komponen. Keempat komponen model pembelajaran ARCS tersebut adalah sebagai berikut.
Pertama adalah Attention (perhatian) yaitu bentuk pengarahan untuk memusatkan tenaga dan energi psikis dalam menghadapi suatu obyek, dalam hal ini proses belajar mengajar di kelas. Yang dimaksud attention (perhatian) dalam model ARCS adalah strategi untuk merangsang dan menimbulkan rasa ingin tahu dan minat. Rasa ingin tahu seseorang ini muncul karena dirangsang melalui elemen-elemen baru, aneh, lain dengan yang sudah ada, dan kontradiktif/kompleks. Perhatian merupakan reaksi umum dari organisme dan kesadaran, yang menyebabkan bertambahnya aktivitas, daya konsentrasi, dan pembatasan kesadaran terhadap satu obyek. Perhatian yaitu keaktifan jiwa yang diarahkan pada sesuatu obyek, baik di dalam maupun di luar dirinya.
Kedua Relevance (hubungan) yaitu adanya hubungan yang ditunjukkan antara materi pembelajaran, kebutuhan dan kondisi peserta didik. Relevance merupakan adanya hubungan antara kebutuhan dengan motivasi, yaitu berhubungan dengan kehidupan peserta didik baik berupa pengalaman sekarang atau yang telah dimiliki maupun yang berhubungan dengan kebutuhan karir sekarang atau yang akan datang.
Ketiga Confidence (percaya diri) yaitu merasa diri kompeten atau mampu merupakan potensi untuk dapat berinteraksi dengan lingkungan. Orang yang percaya diri akan merasa yakin terhadap kemampuan dirinya sehingga dapat menyelesaikan masalahnya karena mereka tahu apa yang di butuhkan dalam hidupnya serta mempunyai sikap positif yang didasari keyakinan dan kemampuannya.
Keempat Satisfaction (kepuasan) yang merupakan keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilkan kepuasan, peserta didik akan termotivasi untuk terus berusaha mencapai tujuan yang serupa. Kepuasan adalah perasaan gembira, perasaan ini dapat positif timbul jika orang mendapatkan penghargaan terhadap dirinya. Psikologi satisfaction (satisfaksi) adalah keadaan kesenangan dan kesejahteraan, disebabkan karena orang telah mencapai satu tujuan atai sasaran. Perasaan ini akan meningkatkan pada harga dirinya kelak. Dengan kata lain, peserta didik akan merasa gembira, perasaan gembira tersebut karena mereka mendapatkan penghargaan dalam dirinya. Keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilkan kepuasan, dan peserta didik akan termotivasi untuk terus berusaha mencapai tujuan yang serupa. Kepuasan karena mencapai tujuan dipengaruhi oleh konsekuensi yang diterima, baik yang berasal dari dalam maupun yang berasal dari luar peserta didik.
Adapun langkah-langkah penerapan model ARCS pada kegiatan pembelajaran, adalah sebagai berikut:
- Mengingatkan kembali peserta didik pada konsep yang telah dipelajari
- Menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran (R)
- Menyampaikan materi pelajaran (R)
- Menggunakan contoh-contoh yang konkrit (A dan R)
- Memberi bimbingan belajar (R)
- Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berpartisipasi dalam pembelajaran (C dan S)
- Memberi impan balik (S)
- Menyimpulkan setiap materi yang telah disampaikan diakhir pembelajaran (S)
Dari penjelasan tentang sintaks pembelajaran model ARCS di atas, model pembelajaran ini memberikan petunjuk aktif dan memberi arahan tentang apa yang harus dilakukan oleh peserta didik. Cara penyajian materi dengan model ARCS dilakukan lebih menarik dengan memberikan contoh-contoh nyata kejadian di sekeliling peserta didik. Model motivasi yang diperkuat oleh rancangan bentuk pembelajaran berpusat pada peserta didik sekaligus meningkatkan motivasi untuk mengulang kembali materi lainnya yang pada hakekatnya kurang menarik.
Dalam kegiatan pembelajaran PAI, model ARCS sangat membantu peserta didik untuk meningkatkan motivasi belajarnya. Dengan perhatian guru, dan motivasi peserta didik dalam membentuk rasa percaya diri dan memberikan reward kepada peserta didik sehingga mereka dapat mencapai tujuan dalam pembelajaran dan merasa puas atas apa yang telah diraih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar