Oleh: Sidik Waluyo, S.Pd.
(Guru Matematika SMPN Klego Boyolali - Jawa Tengah)
Salah satu permasalahan yang sering dihadapi dalam kegiatn pembelajaran matematika di SMP adalah guru merasa kesulitan menumbuhkan ketertarikan siswa pada pelajaran ini. Mindset yang terbentuk sejak SD, pelajaran matematika acapkali dianggap momok sehingga sebagian besar siswa cenderung bersikap apriori negative pada pelajaran ini. Mereka merasa kesulitan untuk membangun pemahaman ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Kondisi ini semakin terasa ketika guru hanya menggunakan model pembelajaran konvensional pada saat menyampaikan materi. Siswa akan merasa cepat bosan dan tidak tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran sampai selesai. Siswa cenderung pasif dan kurang kreatif mengerjakan soal matematika. Siswa hanya terfokus pada cara penyelesaian soal yang diberikan oleh guru tetapi tidak mencoba cara lain dalam menyelesaikan soal. Sebagai akibatnya tingkat pemahaman mereka juga rendah sehingga prestasi belajarnya pun tidak maksimal.
Guru merasa kesulitan menemukan model pembelajaran yang tepat untuk membangkitkan dan meningkatkan minat siswa pada pelajaran matematika. Hal tersebut merupakan indikator bahwa kualitas pembelajaran yang dilakukan selama ini masih kurang berkualitas. Faktor lain yang turut mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah kemampuan siswa yang berbeda-beda antara satu orang dengan yang lainnya turut mempengaruhi keberhasilan mereka dalam pembelajaran. Untuk mengurangi kesenjangan kemampuan yang dimiliki siswa sekaligus meningkatkan kualitas dan pemahaman pada materi pelajaran matematika, salah satu alternative model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran Course Review Horay.
Menurut Agus Suprijono (2013) model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman dan pengembangan ketrampilan sosial. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang menarik adalah model pembelajaran Course Review Horay. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap siswa yang dapat menjawab benar maka siswa tersebut diwajibkan berteriak’hore!’ atau yel-yel lainnya yang disukai. Model pembelajaran Course Review Horay merupakan model pembelajaran kooperatif dimana siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil secara acak. Dan siswa akan bekerjasama dengan kelompoknya dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.
Menurut Trianto (2010) “Model pembelajaran Course Review Horay adalah Suatu metode pembelajaran dengan pengujian pemahaman menggunakan kotak yang diisi dengan nomor untuk menuliskan jawabannya, yang paling dulu mendapatkan tanda benar langsung berteriak horay”. Sedangkan menurut Isjoni (2013) “Model pembelajaran Course Review Horay merupakan suatu model pembelajaran dengan pengujian pemahaman menggunakan kotak yang diisi dengan nomor untuk menuliskan jawabannya, yang paling dulu mendapatkan tanda benar vertikal atau horisontal, atau diagonal langsung berteriak horey”.
Jadi, model pembelajaran Course Review Horay ini merupakan suatu model pembelajaran yang dapat digunakan guru agar dapat tercipta suasana pembelajaran di dalam kelas yang lebih menyenangkan. Sehingga para siswa merasa lebih tertarik. Karena dalam model pembelajaran Course Review Horay ini, apabila siswa dapat menjawab pertanyaan secara benar maka siswa tersebut diwajibkan meneriakan kata “hore” ataupun yel-yel yang disukai dan telah disepakati oleh kelompok maupun individu siswa itu sendiri.
Model pembelajaran Course Review Horay juga merupakan suatu model pembelajaran dengan pengujian pemahaman siswa menggunakan soal dimana jawaban soal dituliskan pada kartu atau kotak yang telah dilengkapi nomordan untuk siswa atau kelompok yang mendapatkan jawaban atau tanda dari jawaban yang benar terlebih dahulu harus langsung berteriak “horay” atau menyanyikan yel-yel kelompoknya.Melalui Pembelajaran Course Review Horay diharapkan dapat melatih siswa dalam menyelesaikan masalah dengan pembentukkan kelompok kecil.
Dalam aplikasinya model pembelajaran Course Review Horay tidak hanya menginginkan siswa untuk belajar keterampilan dan isi akademik. Course Review Horay sebagai salah satu proses” learning to know, learning to do, learning to be and learning to live together” untuk mendorong terciptanya kebermaknaan belajar bagi siswa. Melalui Pembelajaran Course Review Horay diharapkan dapat melatih siswa dalam menyelesaikan masalah dengan pembentukkan kelompok kecil. Dalam penerapannya, model pembelajaran Course Review Horay memiliki kelebihan sebagai berikut: 1) Pembelajarannya menarik dan mendorong siswa untuk dapat terjun kedalamnya; 2) Pembelajarannya tidak monoton karena diselingi sedikit hiburan sehingga suasana tidak menegangkan; 3) Siswa lebih semangat belajar karena suasana pembelajaran berlangsung menyenangkan; dan 4) Melatih kerjasama. Sedangkan kelemahan model pembelajaran Course Review Horay ini adalah siswa aktif atau pasif nilainya disamakan dan adanya peluang untuk curang.
Berdasarkan uraian di atas, maka sintak kegiatan pembelajaran dengan model Course Review Horay dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
- Guru menyajikan materi.
- Memberikan kesempatan siswa tanya jawab
- Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok.
- Untuk menguji pemahaman siswa disuruh membuat kartu atau kotak sesuai dengan kebutuhan dan diisi dengan nomor yang ditentukan guru.
- Guru membaca soal secara acak dan siswa menuliskan jawabannya di dalam kartu atau kotak yang nomornya disebutkan guru.
- Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa telah ditulis didalam kartu atau kotak, guru dan siswa mendiskusikan soal yang telah diberikan tadi.
- Bagi yang benar,siswa memberi tanda check list ( ) dan langsungberteriak horay atau menyanyikan yel-yelnya.
- Nilai siswa dihitung dari jawaban yang benar dan yang banyak berteriak horay .
- Guru memberikan reward pada yang memperoleh nilai tinggi atau yang banyak memperoleh horay.
Secara kongkrit penerapan model pembelajaran Course Review Horay, adalah untuk 1) Mengembangkan pemikiran bahwa siswa akan belajar dengan lebih bermakna dengan cara belajar secara berkelompok atau team; 2) Mengembangkan keterampilan dan kecepatan berfikir siswa; 3) Menciptakan kelompok belajar; dan 4)Melakukan penilaian dengan cara memperhatikan suatu kelompok yang sering mengatakan horay.
Dengan penerapan model ini diharapkan akan terjadi suatu kegiatan pembelajaran yang lebih menarik, berkualitas, berkesan mendalam dan membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa dengan kelompoknya akan bersaing mendapatkan hasil yang lebih baik sehingga terjadi kompetisi yang sehat di antara mereka. Keberhasilan belajar siswa diharapkan juga akan meningkat seiring dengan meningkatnya kualitas kegiatan pembelajaran dan pemahaman mereka pada materi pelajaran.
REFERENSI:
- Isjoni. 2013. Cooperative Learning: Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok. Bandung: Alfabeta.
- Suprijono. Agus. 2013. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Surabaya: Pustaka Pelajar.
- Trianto, 2010. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
AYO BAPAK IBU GURU SEMANGAT YA
BalasHapusHebatttt p sidik
BalasHapusTerimaksh sdh berbagi ilmu
Sama sama
HapusBagus ..cocok
BalasHapusMakasih
HapusSaya stuju....
BalasHapusSiiip..
HapusSipp....guru smp 2 klego mmg oke
BalasHapusagi ajaran bos
Hapusbaru belajar bos...
HapusMantul
BalasHapusamiinnnn
HapusHebat
BalasHapusTop markotop
BalasHapusMau Ikut ikutan Van de Pram belum bisa ..he he
HapusMenginspirasi
BalasHapusMonggo P Wisnu..
Hapusbagus sekali pak model pembelajarannya...terimakasih byk atas ilmu yang diberikan...dpt menambah wawasan baru bagi saya pribadi dan para guru semua.InsyaAlloh akan saya terapkan di kelas.Semangat terus pak🙏🙏
BalasHapusAmiiin ..Monggo
HapusMantaaap pak Sidik.
BalasHapusInsya Allah akan mencoba menerapkan.
Yiess ..Monggo
HapusMenarik. Siswa antusias mengerjakan dengan harapan bisa segera meneriakkan yel yel kelompoknya. Akan tetapi secara individu siswa tidak ada tugas sehingga kemungkinan ada anggota kelompok yang pasif.
BalasHapusBetull ....bisa dikondisikan natinya
HapusLuar biasa pak sidik .. jurus jitu matematika pelajaran yang menyenangkan bukan suatu momok yg menakutkan
BalasHapuscocok nggih
HapusSetuju yaa ...he he
BalasHapusSetuju yaa ...he he
BalasHapussiip jostenan model pembelajaran yang menyenangkan
BalasHapusBoleh dicoba juga nih untuk mapel bahasa Inggris..
BalasHapusMonggo bu Noel...
HapusMakasih, dapet ilmu
BalasHapusyesss...
BalasHapusMantul. Shiip.
BalasHapus